top of page

TENTANGKU & KLETIKAN

15390735_10211628930104153_5654467320489

Nama saya Anisa Subekti. Saya lahir dan besar di Surabaya, Indonesia. Kecintaan saya pada olahraga membawa saya untuk belajar Ilmu Keolahragaan. Dan pada tahun 2012, saya berkesempatan untuk bekerja di gym di sebuah hotel di Bali. Kemudian, saya belajar bagaimana melakukan dan mengajar yoga. Selain itu, bekerja di hotel membuat saya bertemu banyak orang baru dari seluruh dunia. Saya tertarik dengan orang-orang dari tempat yang berbeda dengan pengalaman berbeda. Juga, saya selalu bersemangat untuk bepergian dan menjelajahi tempat-tempat baru.

 

Saya bertemu dengan Luís Simões, pelopor World Sketching Tour, seniman traveller Portugis di awal tahun 2016. Saat itu dia sedang travelling di Indonesia. Di penghujung tahun yang sama, dia membawa ide untuk menjelajahi Amerika Selatan dengan sepeda. Singkat cerita, kami berhasil! Satu tahun, sembilan bulan, kami menempuh 11.000 km dari utara Kolombia sampai selatan Argentina!

 

Selain itu semua, saya juga suka membaca, berolahraga, dan mencoba makanan baru! (Pada dasarnya saya makan semua makanan kecuali makanan pedas). Ya, judge me... Saya bukan tipikal orang Indonesia yang tidak bisa hidup tanpa sambal.

KLETIKANblog

Semua ini dimulai ketika wabah COVID-19 merebak di awal tahun 2020. Seisi dunia terkejut dan tidak punya pilihan selain di rumah aja. Bebas berpergian, atau sekedar pelukan dan ciuman menjadi senjata. Dan tidak mengunjungi teman dan keluarga menjadi perlambang cinta.

 

Tetiba kita menyadari bahwa kekuasaan, keindahan, dan uang tidak begitu berharga. Mereka tidak bisa memberi kita oksigen yang kita perjuangkan. Layak semua wajah orang ditampar dan diingatkan bahwa alam semesta tidak membutuhkan kita. Kita adalah tamunya.

 

Ketika pandemi merebak, saya berada di Angola bersama Luís. Rencana awalnya adalah bersepeda dari Namibia mengayuh ke utara sampai Portugal, di mana kampung halaman Luís berada. Rencana yang manis untuk mengakhiri proyek World Sketching Tour yang dimulainya pada tahun 2012.

 

Namun, alam semesta rencana yang berbeda. Kami harus kembali ke Portugal jauh lebih awal dari yang kami inginkan. Kami harus tinggal di rumah sejak saat itu.

P1310432.jpg

Hampir seperti kebanyakan orang, saya juga stres. Kehilangan kendali untuk 'memilih' apa yang ingin saya lakukan hari ini. Untuk 'pergi kemana', 'berapa jauh', berhenti dimana', semua pertanyaan sehari-hari di tahun-tahun belakangan.

 

Saya sadar saya tidak mau jadi orang yang konsumtif selama sisa hidup yang entah sampai kapan seperti ini. Saya punya begitu banyak cerita. Cerita yang tidak biasa, namun mereka belum kemana-mana selain di dalam kepala.

 

Jadi, kenapa tidak saya tulis!

Untuk membebaskan, menyegarkan otak atau mungkin menginspirasimu?

 

Oleh karena itu, dengan segala kegilaan dunia, COVID-19 mendorong saya untuk membuat KLETIKAN.

 

KLETIKAN adalah harapan untuk tetap waras. Untuk mengeluarkan pikiran-pikiran yang ada di benak, sehingga dapat diisi kembali dan mempelajari hal-hal positif yang baru. Singkatnya, untuk membebaskan pikiran.

 

'KLETIKAN' sendiri secara harfiah berarti jajanan dalam bahasa Jawa. Camilan yang kita makan sedikit setiap kali (atau bahkan lebih dari sedikit ;p) dalam kehidupan sehari-hari.

 

Di KLETIKAN saya berbagi mulai dari petualangan bersepeda, hitchhiked hingga perjalanan mewah, yoga, lari, belajar bahasa Portugis, mengajar kelas bahasa Indonesia online, sampai puasa intermittent dan hal-hal lain yang menginspirasi saya.

KONTAK

Thanks for submitting!

bottom of page