top of page

Bagaimana resolusi 2020mu?

Tahun ini sangat kacau, bukan?


Tiga hari lagi menuju 2021. Bagaimana resolusi 2020mu? Punyaku benar-benar balau! Saya yakin resolusimu juga tidak berjalan dengan baik seperti yang direncanakan. Saya mengakui bahwa beberapa teman saya mengalami depresi tahun ini. Saya juga stress cukup dalam tahun ini.


Bermula ketika saya kehilangan mama pada akhir November 2019. Saya dan Luís harus menghentikan perjalanan kami (bersepeda dan menggambar Afrika) dan kembali ke Indonesia selama beberapa bulan. Pada Januari 2020, kami kembali ke Namibia untuk melanjutkan perjalanan kami di Afrika. Tiket pesawat dua arah untuk kami berdua jelas merupakan biaya yang tidak terduga. Mahal!! Belum cukup sampai disitu, tampaknya kita terlalu aktif, dan alam semesta ingin dunia melambat. Pandemi dunia muncul. Tanpa pilihan yang lebih baik untuk dipilih, kami menghentikan perjalanan kami (lagi) pada akhir Maret 2020 dan terbang dari Angola ke Portugal. Sejak itu, kami menekan impian kami.


Dari gaya hidup yang terus bergerak menjadi hidup hari demi hari bersama keluarga di sekitar... Sama sekali bukan hal yang mudah. Apalagi untuk orang seperti saya yang memiliki bahasa yang berbeda dari keluarga dimana saya tinggal - dalam hal ini dengan keluarga Luís. Salah paham sering terjadi dan ini semua membuatku stres. Dan saya yakin bahwa orang tua Luís juga memiliki tekanan tersendiri dalam berurusan dengan saya - alien yang menyerang hidup mereka.


Seperti pepatah Indonesia, "Tak kenal maka tak sayang". Jadi, tanpa komunikasi yang baik, kami sering luput memahami satu sama lain. Saya bahkan berjuang untuk tidak takut ayahnya Luís. Cara dia berbicara terdengar selalu marah bagiku - teriak-teriak dan terlihat selalu cemberut. Lama kelamaan, semakin saya mengerti bahasa Portugis, semakin saya memahaminya dengan lebih baik. Ternyata dia memang begitu orangnya! Saya bahkan dapat mengatakan bahwa banyak pria Portugis suka berbicara keras dan lantang untuk mengekspresikan dirinya.


Dari sini, mari kita lihat tahun 2020 dari perspektif lain. Tanpa pandemi dunia, saya akan menunda (lagi) untuk belajar bahasa Portugis. Seperti biasa, tanpa kelas yang sesuai - hanya dari orang-orang di sekitar dan aplikasi online gratis. Meskipun saya belum fasih, saya rasa saya belajar dengan cukup cepat. Dan yang terpenting adalah saya bisa berkomunikasi lebih baik dengan orang-orang di sekitar saya.


Tanpa pandemi dunia, saya tidak akan tahu bahwa saya menikmati mengajar bahasa Indonesia online. Dalam hal ini, terima kasih kepada @ritandtheworld yang memberi saya kesempatan ini sekaligus sebagai murid pertama saya. Jika kamu mengenal saya untuk waktu yang lama, kamu tidak akan menyangka kalo orang yang tidak sabaran seperti saya bisa menjadi seorang guru. Ha ha ha.


Tanpa pandemi dunia, saya tidak akan berani mencoba bermain saham. Terima kasih kepada @fellexandro dan @sheggario melalui podcast mereka @thirtydaysoflunch. Saya belajar banyak tentang banyak hal. Mulai dari investasi, mindfulness, potensi, self management, hingga seni menertawakan diri sendiri.


Tanpa pandemi dunia, saya tidak akan banyak membaca buku. Perjalanan konstan memberi saya cerita setiap hari sehingga saya bisa menulis satu atau dua buku tentang itu. Namun, karena saya tidak bisa bepergian, saya punya lebih banyak waktu untuk membaca. Saya membaca lebih banyak buku daripada total buku yang saya baca dalam empat tahun terakhir.


Tanpa pandemi dunia, saya tidak akan membuat KLETIKANKU. Saya memang membagikan hal-hal penting dari perjalanan ini melalui Instagram, tetapi saya memiliki banyak hal lain yang perlu dikeluarkan dari kepala saya. Untuk membebaskan diriku.


Dari contoh yang baru saja saya bagikan denganmu di atas, saya ingin menunjukkan bahwa tahun ini benar-benar berantakan, tetapi kita adalah manusia. Kami beradaptasi. Terserah kita untuk bagaimana menangani situasi di sekitar kita. Saya tidak mengatakan itu mudah, tetapi kita harus terus berusaha.


Contoh-contoh itu adalah milik saya. Bagaimana denganmu?

SEDIKIT
TENTANGKU

Selamat datang di KLETIKANKU!

 

Di sini, saya bercerita petualangan, pengalaman, dan gaya hidup yang kuyakini baik untukku.

Tidak ada daftar 10 teratas di sini.

​

Saya juga punya video-video yang

saya dan Luís buat selama perjalanan kami - di bawah ini!

 

Saya lebih dikenal sebagai Anyisa, seorang pesepeda turing Indonesia.

Jangan lupa ikuti saya di Instagram!

ARTIKEL TERKAIT

namibia dg bersepeda.jpg

eBook

Namibia dengan Bersepeda

namibia dg bersepeda2.jpg
kotak.jpg
Flazz BCA
​
Mandiri E-Toll

atau

Uang elektronik bertema bike touring yang bisa digunakan untuk transaksi non tunai: Membayar tol dan parkir, belanja di minimarket, dll. Mau?

bottom of page