top of page

Gowes ke Foz Do Arelho

Kami membutuhkan waktu kurang dari 24 jam untuk memutuskan untuk gowes ke Foz do Arelho. Tapi rasanya luar biasa! Kamu ingat perasaanmu waktu masih kecil tahu kalo kamu besok mau piknik? Itulah yang saya rasakan. Kebingungan tentang apa yang harus dibawa atau sekadar memeriksa keseimbangan pannier. Oh.., saya rindu persaan ini. Saya yakin beberapa dari kamu dapat memahami apa yang saya rasakan...


Luís dan saya belum menyerah dengan pandemi dunia. Kami tahu bahwa virusnya masih ada, tapi kami merasa lebih aman bepergian dengan sepeda, memasak makanan kami sendiri, dan tinggal di tenda kami sendiri. Dan fakta bahwa kami juga melakukan aktivitas fisik di sepanjang jalan, kami juga membakar racun di dalam diri kami.


Perjalanan singkat ini juga merupakan cara untuk mengenal Portugal lebih baik, khususnya Portugal tengah.


Hari ke-1 - Moleanos ke Foz Do Arelhos

Angin dingin yang bercampur bau pohon eucalyptus adalah ingatan pertama kami saat keluar rumah dan menuruni bukit. Kami bersepeda melalui desa-desa kecil untuk menghindari lalu lintas yang sering membuat kami tak nyaman. Desa-desa ini tidak akan kami lewati jika kami bepergian dengan mobil. Sangat menarik untuk melihat Luís juga tidak tahu daerah tersebut namun masih akrab dengan suasananya.


Namun, jalanannya cukup berbukit. Kami harus turun 100 meter untuk mengayuh 100 meter lagi dalam jarak satu kilometer! Mengingat kami berdua menjadi dua karung kentang dalam 8 bulan ini, inklinasi 20% sudah pasti mengerikan!


Kami melihat beberapa kincir angin di sepanjang jalan. Luís nampaknya sangat ingin menggambarnya tapi saya punya jadwal untuk dijalankan.


Kami membutuhkan waktu 3 jam untuk tiba di perkemahan Foz do Arelho. Tetapi karena saya harus mengajar kelas bahasa Indonesia (online) segera setelah kami tiba, saya dan Luís tidak kemana-mana. Setelah makan malam yang sangat awal (17:30), kami jatuh dan tidur sampai keesokan harinya. Hahaha...


Hari ke-2 - Foz Do Arelho

Perasaan akrab saat saya bangun sangat nyaman. Bau kantong tidur, kondensasi tenda yang mulai menetes ke lantai, dan mendengar Luís menyiapkan sarapan untuk kami berdua. Itu adalah keseharian kami saat kami berpetualang di Amerika Selatan dan Afrika.


Ngomong-ngomong, setelah kami sarapan, kami berkeliling Foz do Arelho dengan bersepeda. Kami bersepeda sepanjang hari. Di sini, orang-orang bisa melakukan banyak olahraga air. Di pagi hari, saat berada di pantai saya melihat banyak orang menangkap ombak, laguna - yang dikenal sebagai Lagoa de Óbidos - penuh dengan kite surfer. Dan pada sore hari ketika air dan angin mulai tenang, orang-orang datang untuk memancing dan stand up paddling.


Oh, saya lupa! Saya juga melihat seorang sketcher yang sedang mengabadikan pemandangan di sini! Klik disini untuk melihat!


Hari ke-3 - Foz Do Arelho ke Moleanos


Saat kembali ke Moleanos, kami mengambil jalan yang berbeda. Kami bersepeda melalui jalan utama menuju Caldas de Rainha. Setelah melewati Caldas da Rainha, kami berbelok ke kiri ke Benedita melalui jalanan yang lebih kecil. Jalan-jalan yang kami pilih ini tidak terlalu berbukit dibandingkan jalanan pada hari pertama - jauh lebih mudah. Satu-satunya downside adalah lebih banyak lalu lintas dan lebih banyak bangunan. Namun, karena Portugal memiliki rumah-rumah tua yang cantik, menarik bagi saya untuk melihat kiri-kanan.


Ketika kami mendekati Benedita, kami melihat kincir angin lagi. Karena Luís sudah memikirkan hari-hari ini, kami setuju untuk ke sana, dan beristirahat di sana.

Kerennya, kincir angin ini dibangun pada tahun 1946! Namun, pemiliknya membangunnya kembali untuk melestarikan budayanya dengan harapan bisa ditunjukkan kepada generasi mendatang. Mereka juga tetap menggunakan beberapa bagian asli agar tetap otentik.


 

Travel bugs yang terabaikan di dalam diri kami puas! Meskipun ini adalah perjalanan yang singkat - 3H2M - kami berdua tahu bahwa dampaknya lebih besar daripada yang terlihat. Hari-hari ini mengingatkan kami bahwa hidup bukanlah tentang tujuan. Perjalananlah yang lebih berharga. Rasanya, kewarasan kami bangkit kembali!


Keesokan harinya saya bangun dengan bahagia tapi tidak punya energi untuk beraktifitas. Rasanya ingin tidur seharian... Capek, euy! Hahaha...


Luís membuat beberapa sketsa di sepanjang jalan yang dapat kamu lihat di Instagram.

SEDIKIT
TENTANGKU

Selamat datang di KLETIKANKU!

 

Di sini, saya bercerita petualangan, pengalaman, dan gaya hidup yang kuyakini baik untukku.

Tidak ada daftar 10 teratas di sini.

​

Saya juga punya video-video yang

saya dan Luís buat selama perjalanan kami - di bawah ini!

 

Saya lebih dikenal sebagai Anyisa, seorang pesepeda turing Indonesia.

Jangan lupa ikuti saya di Instagram!

ARTIKEL TERKAIT

namibia dg bersepeda.jpg

eBook

Namibia dengan Bersepeda

namibia dg bersepeda2.jpg
kotak.jpg
Flazz BCA
​
Mandiri E-Toll

atau

Uang elektronik bertema bike touring yang bisa digunakan untuk transaksi non tunai: Membayar tol dan parkir, belanja di minimarket, dll. Mau?

bottom of page