top of page

Awal Padang Gersang - Namibia dengan Bersepeda Pt. 2

Seperti yang kamu baca di Sebelum 'Perang' - Namibia dengan Bersepeda Pt. 1, Luis dan aku meninggalkan Windhoek.

Tidak lama mengayuh, pemandangan berubah gersang. Di manapun aku melihat, sekelilingku kering dan berdebu. Kami berharap melihat binatang buas di sisi jalan seperti kami melihat alpacas atau llama di Peru dan Bolivia - atau setidaknya menurutku, tetapi tidak. Hanya gersang yang kami lihat.


Kami hanya 20 km dari Windhoek ketika aku merasa ada yang tidak beres dengan sepedaku. Saat kami baru mulai mengayuh di tanjakan pertama, rantai sepedaku melompat keluar saat kucoba untuk pindah ke gigi yang lebih ringan.


"Sial! Rantainya keluar dari pelat belakang!", Kataku.


Aku mencoba memperbaikinya, tetapi rantai macet di antara pelek dan pelat belakangku. Perlahan aku dorong sepedaku ke belakang - tidak ada yang terjadi. Rantai masih macet dan kalo aku dorong lebih keras, aku takut akan merusak pelekku.


Lalu kusandarkan sepeda ke badanku dan menarik rantai kembali ke pelat dengan tangan kosong - dan saat itulah semuanya menjadi kacau. Perlahan sepedaku menggelinding ke belakang dan aku ga bisa menahannya. Pada saat yang sama, aku melihat jari-jariku berputar dengan rantaiku. Kulihat dengan jelas jariku bergerak di antara piring terbesar dan rantaiku yang berminyak. Mereka memotong ujung jariku dengan perlahan.


Melihat ini terjadi, kutenangkan diri. Lalu, kuangkat rantai dengan ibu jari dan melepaskan jari telunjukku. Kuletakkan sepeda di jalan dan memeriksa jariku. Ujung jariku tertutup minyak tapi terlihat luka yang cukup dalam di bagian kuku dan daging. Belum ada darah. Saat aku sadar dengan ini semua, hal pertama yang aku katakan pada diriku adalah, "Jangan membuat Luis panik!".


Aku lihat Luis hampir melewati puncak bukit. Aku panggil dia melalui walkie-talkie, "Aku butuh bantuanmu. Tolong bawa pertolongan pertama."


Dia berguling dengan sepedanya membelakangiku. Aku tahu dia tidak bisa melihat darah, jadi kucoba menjelaskan dengan tenang - aku perlu pertolongan pertama segera tanpa menunjukkan ujung jariku kepadanya.


Setelah itu aku lakukan perawatan dan membalut jariku seperlunya yang membuatnya terlihat lebih besar. LOL!


Pohon dan Air

Biasanya, kami berhenti sekitar jam 1 siang untuk makan di bawah pohon dengan ditemani lalat di sekitar kami. Kedengarannya seperti bos yang cerewet meminta perhatian. Mereka sangat menyebalkan! Menurutku kunci untuk menanganinya adalah menerima dan tidak menjadikan kebisingan sebagai prioritas - white-noise.


Sekitar jam 12-4 sore, suhu bisa meningkat 40-45 ºC. Jika kami terus mengayuh sepeda, rasanya seperti berada di dalam oven. Berasa terbakar!


Air kami menjadi hangat - bahkan panas - dan rasanya ga enak. Sebanyak apapun kami minum air, air tersebut ga bisa mendinginkan tubuh kami. Kami mencoba menghentikan mobil dan meminta air, tapi tidak semua mobil punya air. Selain itu, ga banyak mobil yang lewat jalan ini. Hanya satu hingga dua mobil yang lewat dalam satu jam. Jadi, kami benar-benar 'meleleh' karena saking panasnya.


Kami merindukan hawa dingin di Patagonia. Kami merindukan air tawar yang bisa langsung kami minum dari sungai mana pun yang kami temukan di pinggir jalan. Air di Patagonia sangat segar dan enak! Sudah pernah coba, belum? Mereka bahkan lebih enak daripada air mahal di dalam botol.


Spreetshoogte

Kami cukup sendirian di jalan yang gersang ini. Tidak banyak mobil yang melewati kami. Jalan bergelombang tidak memungkinkan untuk mempercepat kayuhan kami. Hiburan kami cuman mencoba untuk lebih sensitif dengan lingkungan sekitar kami dan berharap kami dapat melihat sesuatu bergerak di antara semak-semak. Biasanya itu hewan liar.


Jalan yang kami lalui membawa kami ke puncak indah bernama Spreetshoogte yang berada di ketinggian 1.780m. Tempat ini dikenal sebagai jalur paling curam di Namibia dengan kemiringan antara 16-22% dan menurun hampir 1.000 m dalam jarak 4 km dari jalan utama. Jadi, jalan ini hanya bisa dilalui untuk kendaraan tanpa trailer. Truk dan karavan dilarang lewat untuk meminimalisir bahaya kerusakan rem.


Saat kami tiba di puncak, kami langsung menuju ke viewpoint. Luar biasa! Kami bisa melihat pemandangan indah gurun Namib. Palet kemerahan dari sabana memenuhi mataku, menyingkirkan rasa pegal di kakiku.


Aku menyandarkan sepedaku ke kursi dan duduk di atas batu di tepi tebing, yang sepertinya terbuat untukku -batu ini memiliki bentuk pantat dan punggungku. Aku duduk di sana, merasakan angin sepoi-sepoi membiarkan tubuhku santai dan menyerap apa yang ada di depanku.


Aku senang kesini dengan sepeda. Aku merasa lebih bersyukur dan tidak menerima begitu saja apa yang aku lihat. Bepergian dengan sepeda membuatku menghargai hal-hal sederhana dan menjadinya hal yang besar.



Saat kami di sini, orang-orang datang dengan mobil mereka, mengambil foto, lalu pergi. Sepertinya cukup cepat bagiku. Aku penasaran kalo mereka benar-benar menikmati perjalanan mereka?


 

Kami membutuhkan waktu 5 hari untuk bersepeda dari Windhoek ke Solitaire dengan satu hari libur di Perkemahan Gecko - tempat ini keren dan punya spot-spot bagus untuk menyaksikan matahari terbenam. Namun, pada saat aku menulis postingan ini, pemiliknya berubah. Aku harap semangat pemilik lama tetap ada.


Hari-hari terakhir ini adalah hari yang padat setelah 4 bulan berhenti bersepeda. Kami terus-menerus mendorong sepeda kami selangkah demi langkah melewati cuaca yang sangat panas memang permainan pikiran yang menantang. Selain itu, antara Windhoek dan Solitaire, Solitaire adalah satu-satunya tempat di mana kami bisa membeli stok makanan. Jadi, kami harus ke sana sebelum kehabisan stok.


Kami juga mendengar kalo mereka punya pai apel terbaik di Namibia! Kedengarannya enak, kan?!? Namun, kami memiliki kejutan lain di Solitaire.


Kalo kamu suka ceritaku, silakan share dengan teman dan keluarga! Cheers!


 



SEDIKIT
TENTANGKU

Selamat datang di KLETIKANKU!

 

Di sini, saya bercerita petualangan, pengalaman, dan gaya hidup yang kuyakini baik untukku.

Tidak ada daftar 10 teratas di sini.

​

Saya juga punya video-video yang

saya dan Luís buat selama perjalanan kami - di bawah ini!

 

Saya lebih dikenal sebagai Anyisa, seorang pesepeda turing Indonesia.

Jangan lupa ikuti saya di Instagram!

ARTIKEL TERKAIT

namibia dg bersepeda.jpg

eBook

Namibia dengan Bersepeda

namibia dg bersepeda2.jpg
kotak.jpg
Flazz BCA
​
Mandiri E-Toll

atau

Uang elektronik bertema bike touring yang bisa digunakan untuk transaksi non tunai: Membayar tol dan parkir, belanja di minimarket, dll. Mau?

bottom of page